Pada saat itu kita berkomunikasi melalui wa yang tidak sengaja aku dapat dari seorang temanku, aku ( jalal ) memulai dan dia ( lutfiani ) merespon
Topik perbincangan semakin intens dari hari ke bulan hingga tahun berikutnya, pada saat dia akan kembali ke tempat pulang dari hiruk pikuk kehidupan di kota, dia mengabariku apakah aku bisa menjemput nya di terminal, aku tentu mengapa tidak. Hari yang dinanti pun tiba itulah pertemuan pertama kita yang membekas dalam ingatan
Menjalin hubungan
Obrolan-obrolan dari kita bertemu bertatap mata maupun sekedar berbincang dalam ponsel semakin dalam, Dijaga, bukan dikekang. Dipeluk, bukan dicekik. Dipercaya, bukan dicurigai. Diperjuangkan, bukan dipaksakan tanpa terasa kita saling mengkhawatirkan satu sama lain, kita tidak memiliki hari tanggal tahun jadian tapi kita memiliki hari hari baik dan esok yang lebih dari ini
Menikah
kami sepakat Untuk mempertemukan kedua orang tua, Dengan keyakinan dan kepercayaan inilah takdir yang tuhan anugerah kan, Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, kami mengikat janji suci dalam pernikahan, Selalu ada hari baru untuk setiap napas. Selalu ada kesempatan baru untuk kembali tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar